Senin, 20 Februari 2012

Deteksi Kebohongan di Situs Jejaring Sosial

Anda bisa saja mendapat kenalan atau bahkan pasangan melalui di situs jejaring sosial atau situs kencan. Internet memang bisa mempermudah segalanya, termasuk mencari jodoh. Tapi, hati-hati dengan informasi yang tertera di profil si dia.

Wajahnya di foto memang terlihat tampan, ia juga menuliskan pekerjaan yang menjanjikan. Namun, bisa saja itu hanya kebohongan. Lalu, bagaimana mendeteksi kebohongan di profilnya? Tim peneliti dari University of 

Wisconsin-Madison, Amerika Serikat pun mencoba menganalisis.

Hasil penelitian menunjukkan, makin sering seseorang menggunakan kata "aku", maka makin banyak ia berbohong. Termasuk berbohong soal usia, tinggi badan dan berat badan.

"Pembohong melakukan hal ini karena mereka ingin menjauhkan diri dari pernyataan yang menipu," kata Catalina Toma, prosefor bidang komunikasi dari University of Wisconsin-Madison, seperti dikutip dari Shine.

Toma juga menjelaskan kalau si pembohong mengungkapkan kata "bahagia" sebenarnya ia ingin berkata "tak merasa sedih". Lalu, kata "enerjik" berarti ia ingin mengungkapkan kalau dirinya "tak membosankan".

"Mereka merasa bahwa banyak hal yang harus dijelaskan. Termasuk terbebani oleh aspek kognitif untuk menjelaskan kepribadian dirinya secara lebih umum dan dalam kalimat yang pendek," kata Toma.

Juga diketahui, sebanyak 80 persen orang yang jadi anggota sebuah situs kencan, melakukan kebohongan. Jadi, cobalah lebih teliti dan berhati-hati.




Diposting oleh Ghozi Faiz on Senin, 20 Februari 2012

Tidak ada komentar:

Posting Komentar