Minggu, 11 Maret 2012

Ilmuwan Inggris Kembangkan Jaringan Otak dari Kulit Manusia

Para Ilmuwan Inggris di University of Cambridge berhasil membuat jaringan otak dengan menggunakan kulit manusia. Mereka berhasil membuat tipe krusial sel otak manusia dengan memprogram ulang sel kulit. Program pengembangan yang masih dalam tahap penelitian di laboratorium ini merupakan terobosan penting bagi mereka. Dengan penemuan ini, diharapkan metode baru untuk penyembuhan penyakit-penyakit yang berkaitan dengan otak seperti alzheimer, epilepsi dan struk dapat cepat ditemukan.



Untuk informasi, selama ini pembuatan jaringan otak hanya mungkin dilakukan menggunaka cerebral cortex. Cerebral cortex ini adalah area yang n terdapat di otak, di mana penyakit syaraf mayor umumnya terjadi. Pembuatannyapun tidaklah mudah. Diperlukan sel punca embriotik, yang untuk memperolehnya harus ditempuh cara kontroversial, yakni merusak embrio. Karena itulah, penelitian pengembangan jaringan otak selama ini terhambat. Mengingat pertimbangan etika terkait dengan permasalahan memperoleh sel punca embriotik yang dibutuhkan. Dengan penemuan terbaru ini, para ilmuwan tampak lebih optimis. 

Mereka menunjukkan bahwa pemrograman ulang sel kulit manusia dewasa mungkin dilakukan, sehingga program pengembangan syaraf-syaraf dalam cerebral cortex dapat dilakukan dengan lebih manusiawi. Di samping itu, sel otak yang dibuat dengan pemrograman ulang sel kulit manusia ini membantu para ilmuwan tersebut lebih memahami proses perkembangan otak, apa yang terjadi ketika otak terinfeksi penyakit dan juga membantu mempermudah mencari obat baru. 

Para peneliti yang dipimpin oleh Dr Rick Livesey ini berharap agar sel-sel yang dikembangkan dari kulit tersebut juga dapat digunakan untuk membuat jaringan sehat. Jaringan sehat ini nantinya diharapkan dapat dicangkokan pada pasien untuk menangani penyakit-penyakit syaraf turunan dan kerusakan otak. Dua tipe syaraf pembentuk cerebral cortex yang dikembangkan Dr Rick dan rekannya dari sel kulit manusia menunjukkan karakteristik yang identik dengan yang dikembangkan dari sel punca embriot.

sumber : uniqpost.com

Diposting oleh Ghozi Faiz on Minggu, 11 Maret 2012